Jumat, 12 Maret 2010

TUGAS II Contoh Paragraf yang memperlihatkan pola pengembangan : a)Generalisasi b)Analogi c) Hubungan Kausal

Nama : Nur Anisa Eka Utami
Npm : 10207810
Kelas : 3EA01
Mata KuL. : Bahasa Indonesia 2 ( softskill )

a) Generalisasi

Dari hasil penelitian Dr. Judith Rodin disimpulkan bahwa gula yang terdapat di dalam buab-buaban yang disebut ftuktosa dapat menghilangkan rasa lapar, scdangkaa glukosa yang biasauya terdapat dalam kue-kue dan permen menambah rasa lapar.
Pada contoh tadi bagian yang dicetak miring merupakan generalisasi yang dikembangkan Judith Rodin berdasarkan hasil penelitiannya. Generalisasi itu selanjutnya dijelaskan dengan contoh yang dikemukakan dalam kalimat-kalimat bcrikutnva. Pernyataan yang merupakan generalisasi biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan: biasanya, pada umumnva, sebagian besar, semua, setiap, tidak pernah, selalu, secara kescluruhan, pada galibnya, dan sebagainya.
Selanjutnya dalam kalimat yang merupakan penunjang generalisasi biasa-nya digunakan ungkapan-ungkapan: misalnya, sebagai contoh, sebagai ilustrasi, untuk menjelaskan hal itu, perlu dijelaskan, sebagai bukti, buktinva, menurut data statistik, dan sebagainya.
Perlu diingat selalu bahwa bukti-bukti atau rincian penunjang harus relevan dcngan generalisasi yang dikemukakan. Suatu paragraf yang men-cantumkan penunjang yang tidak relevan dipandang tidak logis.

b) Analogi

Bagaikan badai mengamuk, memorakporandakan segala sesuatu yang ditemui. Rumah-rumah berantakan, pohon-pohon bertumbangan tiada bersisa. Tinggallah akhirnva dataran yang luas dan sunyi dengan puing-puing gedung dan pohon-pohon yang tumbang. Demikianlah penderitaan telah membuatnva hancur luluh tanpa ampun. Rasanya tak ada lagi yang tersisa, kecuali bagan yang hampa rasa, tanpa citra, cipta, dan karya.

Tulisan di atas merupakan contoh analogi deklaratif. Dalam tulisan ini hebatnya penderitaan digambarkan sebagai badai yang menghancur ratakan suatu daerah. Maksudnya tentu saja agar pembaca dapat lebih menghayati bagaimana beratnya penderitaan yang dialami.

c) Hubungan Kausal
seorang siswa SMA menjadi frustrasi karena gagal dalam ujian seleksi. Kegagalan ini disebabkan oleh karena tak sempat menyiapkan diri untuk ujian tersebut. Hal ini terjadi karena ia terpaksa dirawat di rumah sakit selama dua bulan akibat kecelakaan lalu lintas. Mobil yang dikemudikannya menabrak tiang listrik karena ia tertidur ketika mengendarainya.
Dari contoh itu kita lihat bahwa penyebab pertama kegagalan siswa itu ialah "kantuk". Penyebab itu diikuti oleh serangkaian akibat yang masing-masing merupakan penyebab peristiwa lain.Selanjutnya, dalam penalaran akibat ke akibat harus diyakini bahwa ada penyebab umum yang menimbulkan akibat-akibat itu.
Dalam hal ini perhatikan apakah penyebab itu betul-betul merupakan penyebab satu-satunya yang menimbulkan kedua akibat tersebut. Apakah tidak ada penyebab lain yang mungkin juga mcnimbul salah satu atau kedua akibat tersebut? Dari uraian di atas, mungkin diperoleh kesan bahwa hubungan sebab-akibat merupakan suatu hal yang mudah dan jelas. Tetapi di dalam kenyataan tidak begitu sederhana.
Kerap kali terdapat peristiwa-peristiwa sebab akibat yang rumit. Karena itu, seperti telah pernah dikemukakan kita harus berhati-hati dalam menentukannya. Dengan mempelajari proses berpikir yang sah, kita akan dapat menilai, apakah putusan kita tentang suatu sebab-akibat betul-betul merupakan basil proses penalaran yang logis dan tidak dipengaruhi oleh sikap pribadi.
kepercayaan/takhavul, pandangan politik, atau prasangka. Dalam hal ini, ilmu statistika kadang-kadang dapat membantu kita. Tulisan yang memaparkan penalaran dari sebab ke akibat dibuka dengan penalaran penyebabnva dahulu. Sebaliknya tulisan yang memaparkan penalaran dari akibat ke sebab dimulai dengan akibatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

thanks ya kauwanD dagh mau Bercomment Ria diBlog AKyuuu..... No SPAM . .!!! okayyyhhh......^-^v