Senin, 09 November 2009

contoh motivasi diri sendiri

Idul Fitri tahun ini dirayakan Sudah menjadi kebiasaan dalam menyambut hari yang sangat membahagiakan itu bagi setiap keluarga menyiapkan berbagai perlengkapan. Tidak seperti biasanya saya harus menemani mamah belanja. Berhubung mamah sibuk menunggu si kecil akhirnya saya ajukan usul untk belanja sendiri .

Satu persatu kebutuhan kucatat di secarik kertas : kue-kue lebaran, sirup dsb..dan tak ketinggalan kebutuhan wajib menjelang hari raya idul fitri yaitu toples
untuk tempat kue..

Langsung saja tanpa ba-bi-bu aku masuk ke swalayan,demi menghemat waktu kubawa semua barang belanjaan kecuali toples..hanya tinggal barang satu itu yang belum kubawa.
Sesampainya di rak barang bernama toples, aku melihat-lihat samplenya, di bawahnya ada beberapa stok barang yang disediakan,aku memilih yang masih berkardus dengan pertimbangan lebih bersih karena tidak kena debu,,
Semua barang kubawa ke kasir dan kubayar.

Setelah itu mamah mengecek barang belanjaan satu persatu sampai suatu ketika mamah berkata
"Sya, Kok toplesnya kayak begini ??"


Aku hampiri mamah dan melihat toples yang baru kubeli ternyata sudah tidak utuh lagi alias rusak, kayaknya abis jatuh dari tumpukan barang.. huff..

Dengan bergegas aku mengemasi kembali toples itu dan kumasukkan ke dalam kardus tak lupa kubawa nota pembelian sebagai bukti. Aku tidak memperdulikan lagi apapun yang terjadi, yang ada dalam benakku hanyalah bagaimana mendapatkan toples yang tidak rusak. Didepan swalayan aku langsung mengadukan complain ke front office , setelah itu aku disuruh langsung ke bagian kasir ,ternyata harus menemui ke managernya langsung, disanapun aku sampai berdebat karena pihak swalayan menyalahkanku karena tidak teliti membeli barang. Alhamdulillah akhirnya aku bisa bernafas lega karena mereka bersedia menggantinya dengan beberapa alasan, Pertama, karena itu sudah menjadi hak konsumen mendapatkan barang yang bagus. Kedua, itu kesalahan mereka karena masih memajang barang yang sudah rusak dan Ketiga mereka memaklumi kesalahan itu karena aku kurang teliti memilih barang.

Dalam perjalanan pulang aku baru menyadari pentingnya sebuah ketelitian, seandainya aku tidak terburu-buru mungkin nggak usah bolak-balik ke swalayan, dan waktu yang kuhabiskan untuk complain bisa dimanfaatkan untuk yang lain. Aku jadi merasa bersalah pada mamah karena sering tidak sabar kalau memilih barang ini..itu..ini..itu
,,^_^

0 komentar:

Posting Komentar

thanks ya kauwanD dagh mau Bercomment Ria diBlog AKyuuu..... No SPAM . .!!! okayyyhhh......^-^v